Ghofur Menyapa

Assalamu'alaikum....
Salam Sejahtera untuk kita semua...

Selamat datang si blog Saya ini, blog yang berusaha untuk memberikan informasi tentang Kabupaten Tuban dan SMA Negeri 4 Tuban.
Saya minta ma'af atas segala kesalahan yang terjadi dalam blog ini, baik dalam bentuk tulisan maupun informasi yang di sajikan.
Semoga blog ini dapat bermanfaat dan memotifasi Anda untuk memanfaatkan sunia IT yang lebih berguna bagi kita semua. Amien...
.....TERIMA KASIH atas kunjungannya....
Wassalamu'alaikum

Rabu, 17 Juni 2009

OBJECT WISATA

Krawak

Objek wisata yang satu ini tidak kalah dengan yang lain. Krawak adalah merupakan salah satu objek wisata yang berupa sungai yang sangat jernih dengan sumber mata air yang begitu jernih dan bermunculan di bebatuan pinggir sungai. Jika Anda kesana pasti Anda tidak akan tahan untuk tidak bermandiria. Selain itu letaknya yang juga setratigis yang terletak di tengah hutan jati. Disana Anda dapat beristirahat dengan tenang karena letaknya yang jauh dari pemukiman penduduk. Disana Anda dapat menikmati segarnya udara hutan Tuban dengan diiringi nyanyian burung yang berkicau dengan merdunya. Saya rasa objek wisata yang satu ini sangat cocok untuk dikunjungi.

Gua Putri Asih

Gua putri asih ini terletak di daerah montong kabupaten tuban. Gua ini sangat indah sekali dan terletak ditengah hutan jati yang masih alami. Bila anda berkunjung ke kota Tuban maka jangan sampai lupa untuk menginjakan kaki di gua ini, karena pasti Anda akan menyesal. gua ini mentyuguhkan panorama alami berupa gua dengan indahnya stalaktit dan stalakmit yang bermunculan dan bebgelantung di dinding gua. Yang paling indah dari gua ini adalah ada sebuah stalaktit dan stalakmit yang sangat besar yang menyerupai dengan selendang putri, maka dari itu gua ini disebut dengan sebutan Gua Putri Asih. Bila anda tertarik untuk berkunjung kesana maka Anda bisa mengambil beberapa jalur alternatif yaitu bisa langsung dari kota Tuban menuju Singgahan dan gua tersebut terletak antara Montong dan Singgahan.

Air Panas Prataaan

Berada di tengah hutan di daerah yang masuk di wilayah Kecamatan Parengan yaitu sekitar 5 km dari pusat kecamatan parengan. Kondisi sekitar sumber air panas masih sangat alami sekali yaitu berupa hutan-hutan yang masih alami dengan pepohonan yang rindang. Jarak pemandian air panas Prataan sekitar 45 km arah barat dari Kota Tuban. Suhu air mencapai 56 derajat Celsius, dengan kadar belerang yang sangat tinggi dapat menyembuhkan beragam penyakit kulit sepertiu gatal-gatal dan lain-lain. Bila hendak berkunjung dapat melewati rute Tuban-Montong-Tanggulangin, sehingga dapat terhibur dengan pemandangan alam berupa tegalan, sawah dan hutan jati. selain itu juga dapat menempuh rute Tuban-Jatirogo-Parengan atau Tuban- Bojonegoro- Parengan.

Bekti Harjo

Lokasi yang terletak sekitar 5 km dari kota Tuban ini mempunyai sumber mata air yang sangat jernih. Sehingga selain sebagai sumber air minum juga dimanfaatkan sebagai lokasi pemandian dan arena berenang. Kolam renang Bektiharjo senantiasa bersih dilengkapi dengan papan loncat. Bagi pengunjung anak-anak juga terdapat kolam untuk anak yang agak dangkal. Penggantian air kolam dilakukan secara rutin dengan memompa sumber mata air yang ada tepat di sebelah kolam renang.

Hal lain yang sangat berbeda dari kolam renang kebanyakan adalah adanya komunitas kera jinak di sekitar lokasi pemandian. Kera-kera ini tidak mengganggu, kecuali bagi pengunjung yang membawa makanan agar dijaga dengan baik. Karena sering kali kera-kera yang kelihatan sangat pendiam dapat bergerak dengan sangat cepat untuk mengambil kue atau makanan kecil yang sedang dipegang.

Goa Ngerong

Goa Ngerong adalah suatu gua dan tempat wisata di Kecamatan Rengel, Tuban, Jawa Timur. Di tempat tersebut para pengunjung dapat melihat ribuan ikan di sungai yang airnya sangat jernih. Biasanya para pengunjung memberikan biji kapuk randu ke dalam sungai agar ikan-ikan tersebut mengapung untuk berebut makanan. Karena airnya yang jernih, sebagian besar warga di sekitar tempat tersebut juga memanfaatkannya sebagai tempat mandi dan mencuci.

Air Terjun Nglirip

Tempat wisata air terjun "Nglirip" terletak di wilayah kecamatan Singgahan, ± 35 KM arah barat daya dari Kota Tuban. Untuk mencapai lokasi ini pengunjung yang tidak menggunakan mobil pribadi dapat menggunakan angkutan umum. Terdapat dua rute angkutan yaitu :

  • Rute Montong : yaitu naik angkutan umum dari terminal Tuban dengan jurusan Montong, yang kemudian dari di lanjutkan dengan naik kendaraan jurusan Jojogan. "Nglirip" terletak antara Montong - Jojogan, sehingga Pengunjung dapat langsung melihatnya jika melewati rute ini.

  • Rute Singgahan : yaitu dari Terminal Tuban naik bus jurusan Jatirogo, bus ini akan transit di terminal Kab. Bojonegoro yang kemudian dilanjutkan ke tujuan utama, Jatirogo. Jika pengunjung memilih rute ini, anda dapat turun di pertigaan "Warung Anjlok" - Jojogan. Dari sini, Nglirip hanya berjarak kurang dari satu kilo meter. Jika anda tidak malas, anda dapat berjalan kaki sampai ke Nglirip, atau naik angkutan jurusan Montong.

Sesampainya disini anda akan mendapatkan pemandangan yang sangat menawan, dari pinggir jalan saja anda dapat melihat jatuhnya air dari tebing yang di atasnya terdapat jembatan kecil. Bagi Anda yang ingin menyusuri aliran bawah air terjun harap berhati-hati, karena jalanan setapak akan sangat licin, terutama di musim hujan.

Yang tampak oleh mata jika berada di bawah air terjun Nglirip adalah derasnya air yang jatuh dengan bebas dari ketinggian kurang lebih 25 M, satu hal lagi jika Anda perhatikan dengan baik bahwa terdapat Goa yang cukup besar di balik air terjun ini. Dahulu kala dipercayai sebagai tempat bersemedi bagi leluhur yang berilmu tinggi, ada juga yang mengatakan didalam goa ini dahulu terdapat seorang wanita yang menanti kekasihnya sampai sekarang, tentunya tinggal rohnya saja. Penduduk sekitar percaya bahwa sewaktu-waktu wanita ini akan keluar untuk berbelanja, tetapi orang tidak ada yang mengetahui wujud dari wanita ini.

Jika Anda kearah timur dari lokasi air terjun, Anda akan mendapatkan lokasi sumber air alam (kerawak) yang keluar dengan derasnya di tepian sungai. Sudah pasti Anda ingin untuk bermandi-ria. Lokasi ini masih sangat alami, belum ada bangunan apapun, dan sekali lagi agar berhati-hati karena banjir dadakan dapat datang tiba-tiba terutama di musim hujan.

Goa Akbar

Jika Anda sedang mengunjungi kota Tuban, jangan sampai tak menjejakkan kaki ke Goa Akbar yang terletak di Ngaban, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, lebih kurang satu kilometer dari pusat Kota Tuban. Berbeda dengan umumnya goa yang kerap menimbulkan kesan menyeramkan dan dihuni banyak kelelawar, goa yang berada di bawah Pasar Baru, pasar utama Tuban, tersebut dikembangkan sebagai obyek pariwisata yang menawarkan kesejukan, kenyamanan, dan keindahan tersendiri.

Tak hanya wisata goa yang dapat dinikmati di Tuban yang terkenal dengan sebutan "Kota Seribu Goa". Sebagai daerah pesisir, Tuban yang konon merupakan salah satu pintu masuk menuju Kerajaan Majapahit itu juga kaya akan peninggalan zaman lampau yang kini menjadi daerah tujuan wisata. Antara lain terdapat makam Sunan Bonang, Museum Kambang Putih, dan Klenteng Kwan Sing Bio, satu- satunya kelenteng di Indonesia yang menggunakan kepiting sebagai simbol pada pintu gerbangnya, yang menjadi tempat wisata religius. Juga terdapat pemandian alam Bektiharjo dan pemandian air hangat Prataan. Selain itu juga terdapat wisata air terjun dan pantai yang berpotensi menyedot pengunjung.


Masjid Agung Tuban.

Masjid ini merupakan masjid terbesar yang ada di kota tuban, terletak di bagian barat alon-alon kota Tuban dan bersebelahan dengan kantor pos kota Tuban. Masjid ini juga berdekatan dengan salah satu objek wisata kabupaten Tuban yaitu Makam Sunan Bonang.

Makam Sunan Bonang

Makam Sunan Bonang adalah salah satu objek wisata di kota Tuban yang lokasinya paling dekat dengan rumah saya. Makam ini selalu ramai oleh para peziarah yang datang dari berbagai penjuru Indonesia. Karena seperti yang kita ketahui, Sunan Bonang adalah salah seorang dari wali songo yang menyebarkan ajaran Islam di pulau jawa.


Museum Kambang Putih.

Museum ini terletak bersebelahan dengan gerbng masuk Makam Sunan Bonang Tuban dan berada di sebelah barat daya alon-alon kota Tuban. Di dalam museum ini terdapat banyak sekali benda-benda pninggalan sejarah yang dietukan di seluruh Kabupaten Tuban. Banyak turis-turis lokal maupun mancanegara yang sering mengunjungi museum ini untuk mempelajari peningglan-peninggalan sejarah di kabupaten Tuban.




Sayangnya, potensi obyek wisata di Tuban yang cukup banyak itu kurang publikasi sehingga meski beberapa tempat wisata digarap cukup baik, tak terlalu ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan, pada semester I tahun 2003 terjadi penurunan pengunjung 1,17 % dibandingkan dengan semester yang sama tahun sebelumnya. Padahal, secara geografis Tuban yang memiliki panjang pantai sekitar 65 kilometer itu merupakan gerbang masuk ke Provinsi Jawa Timur di bagian utara.

Meskipun mempunyai beberapa produk unggulan, secara umum usaha pertanian Tuban, yang menduduki peringkat pertama penyumbang kegiatan ekonomi Tuban tahun 2002 dengan nilai Rp 124,8 miliar, masih bersandar pada produksi tanaman pangan, terutama padi dan jagung. Pada tahun 2002, produksi hasil pertanian yang menjadi mata pencaharian sebagian penduduk Tuban itu meningkat masing-masing 1,03 % atau 384.908 ton padi dan 3,07 % atau 265.361 ton jagung.

Kekayaan hasil laut dari wilayah yang populasi sapi potongnya termasuk empat besar di Jatim itu juga terbilang menggembirakan. Selain tanaman pangan, ekspor berbagai komoditas kelautan cukup berarti nilainya, seperti udang sekitar Rp 5,4 miliar dan teri senilai Rp 46,2 miliar. Tak ayal, ekspor hasil laut ke Singapura, Jepang, Korea, dan Cina menjadi pemasok yang cukup besar bagi sektor pertanian.

Industri pengolahan yang memberi kontribusi tak kurang Rp 77,6 miliar dan menempati posisi kedua penyumbang kegiatan ekonomi daerah Tuban, terbesar ditopang oleh PT Semen Gresik (Persero) Tbk dengan komoditas Semen Portland. Industri berat yang pada tahun 2002 realisasi produksinya 63.287.790 kantong atau 12.667 ton itu menumpu hingga 92,9 persen pemasukan industri pengolahan. Sisanya terbagi pada industri kecil dan menengah. Beberapa industri pengolahan yang cukup unggul adalah anyaman bambu, kacang tanah, dan ikan teri. Namun, industri olahan seperti anyaman bambu dari Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Begitu pula industri kacang tanah serta pengolahan dan pengeringan ikan di Kecamatan Palang, Tuban, Tambakboyo, Bancar, dan Jenu, realisasi tahun 2002 sekitar 65 persen dari kapasitas produksi terpasang, hanya cukup dikonsumsi masyarakat Tuban.

Oleh karena itu, meski mempunyai cukup banyak potensi industri olahan, seperti legen dan makanan olahan lain dari Kecamatan Tuban dan Semanding atau Gerabah Hias di Kecamatan Semanding dan Parengan, kebanyakan hasil industri kecil dan menengah Tuban masih berbicara di tingkat lokal. Distribusinya pun hanya menjangkau empat pasar tradisional dan satu pasar hewan.

Meski demikian, masih terdapat industri olahan yang diunggulkan. Salah satunya Batik Gedog yang sudah melanglang ke mancanegara. Sentra industri di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, sekitar 35 kilometer ke arah barat pusat kota, menawarkan satu bentuk wisata tersendiri. Sambil berburu batik gedog, yang tahun 2002 produksinya 14.800 lembar, pengunjung dapat melihat proses pembuatan tenun khas Tuban yang didominasi motif burung dan bunga yang masih sangat tradisional: mulai pembuatan benang dari kapas, penenunan, hingga pembatikan.
Sesuai pergeseran peruntukan Tuban dari daerah agraris menjadi daerah industri yang strategis,

Pemda Kabupaten Tuban menata wilayah-wilayah industri dengan wilayah pertanian sebagai penyeimbang. Lima kecamatan yang diperuntukkan bagi kawasan industri, yaitu Palang, Tuban, Jenu, Tambakboyo, dan Bancar, akan ditopang 14 kecamatan lainnya sebagai kawasan hijau. Sejalan dengan itu, realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2002 mencatat tak kurang 26,38 % atau Rp 23,4 miliar belanja pembangunan untuk sektor pembangunan daerah dan permukiman, menyusul sektor transportasi yang diberi porsi 27 %. Meskipun demikian, secara nominal pengeluaran untuk belanja rutin pegawai jumlahnya tetap lebih besar, sekitar 42 % dari APBD.


Tidak ada komentar: